Kamis, 27 Desember 2012

2 komentar
FASILITAS SEKOLAH
newer post

KARYA ILMIAH SD NEGERI 1 PATEMON

0 komentar

 
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA
MENURUT AL-QURAN DAN ILMU PENGETAHUAN



 
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut – pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bag ikita dan perkembangan ilmupen getahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.Amin.

Penulis,


DAFTAR ISI

                                                                                                            Hal
HALAMAN JUDUL..............................................................................               i
KATA PENGANTAR............................................................................              ii
DAFTAR ISI...........................................................................................             iii
BAB I    PENDAHULUAN...................................................................              1
A.    Latar Belakang ...................................................................              1
B.     Rumusan Masalah...............................................................              1
C.     Tujuan.................................................................................              1
BAB II   PROSES PENCIPTAAN MANUSIA....................................              2
A.    Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran..................              2
B.     Proses Penciptaan Manusia Menurut
Ilmu Pengetahuan...............................................................              4
BAB III  KESIMPULAN DAN SARAN..............................................              6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................              7


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latarbelakang
Al-Qur`an sebagai pendoman hidup manusia. Ayat-ayat dalam al-Qur`an sudah menjelaskan tentang segala sesuatu di muka bumi ini, termasuk mengenai proses penciptaan manusia. Bagaimana seorang manusia dapat tercipta di dunia ini sebagai makhluk yang paling mulia di bumi.
Ada orientalisyan bingung berhadapan dengan sejumlah rumusan yang berbeda-beda menyangkut penciptaan manusia di dalam al-Qur`an. Ada ayat-ayat yang menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah, ada pula ayat-ayat yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, tembikar, Lumpur, sari pati tanah, sari pati air yang hina, air yang tertumpah, dan mani yang dipancarkan.
Melihat perbedaan itu, orientalis tersebut kemudian menuduh bahwa al-Qur`an tidak konsisten atau kacau. Lagi pula pesan-pesan itu diulang-ulang di banyak kesempatan.Bahwa manusia diciptakan dari tanah diulang-ulang di enam kesempatan, dari tanah liat di tujuh kesempatan,dari tembikar di empat kesempatan, dan dari sari pati air yang hina, air yang tertumpah, dan mani yang di pancarkan masing-masing disebutkan satu kali.
Untuk merespons asumsi-asumsi orientalis seperti di atas, seyogyanya semua ayat yang berhubungan dengan proses penciptaan manusia mesti dikaji.
B.       RumusanMasalah
Bagaimana Al-Quran dan Ilmu Penegtahuan menjelaskan mengenai proses penciptaan manusia di muka bumi ini?
C.      Tujuan
Untuk menjelaskan bahwa proses penciptaan manusia sudah tertera  secaralengkap di dalam al-Qur`an sebagai pedoman hidup dan telah dikaji secara ilmiah. Dan menunjukkan ayat-ayat yang menjelaskan mengenai hal tersebut.



BAB II
PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

A.      Proses Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran
Penjelasan tentang proses penciptaan manusia sebelum dijelaskan menurut pandangan ilmu pengetahuan umum, Allah SWT. sudah terlebih dahulu menjelaskan perihal kejadian tersebut dalam Al Qur’an seperti dalam surat Al-Mu’min, 40 : 67 bahwa Manusia adalah keturunan Nabi Adam As, jasmaninya berproses dari saripati tanah. Tumbuh-tumbuhan menghisap saripati tanah itu dan hewan memakan sebagian tumbuh-tumbuhan. Manusia memakan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Ini berarti ke dalam tubuh manusia telah masuk unsur saripati tanah.Al-Qur’an telah menjelaskan bagaimana tahapan penciptaan manusia, antara lain:
a) Proses KejadianManusiaPertama (Adam)
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering  kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka diamenjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan  manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan  manusia pertama itu adalah surat Al Hijrayat 28 dan29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR. Bukhari)
b) Proses KejadianManusiaKedua (Siti Hawa)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari pada    keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4) : 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR. Bukhari-Muslim)
c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.
Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dijelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) daritanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah ,Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :
"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan.Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari.Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah.Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging.Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) :rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Mengenai penciptaan manusia sebagai anak cucu Adam ditemukan informasinya di dalam surat Al-Sajadah/ 32:8, bahwa ia diciptakan dari ma` mahin.Kata itu sering diterjemahkan  menjadisesuatu yang hina.Di dalam bahasa Arab, bila akar kata itu adalah hana`, berarti merupakan obyek (ism maf`ul), yang memang dapat berarti hina tersebut.Tetapi, kata itu dapat pula diakarkan kepada kata mahana yang berbentuk sifhah mubalaghah yang berarti “amattahanuji”.Dengandemikian, agaknya lebih tepat bahwa ma` mahin itu artinya air yang tahanuji.Yang dimaksud tentulah sperma, mengingat sperma memang tahan uji.
Bahwa maksud ayat di ata sadalah sperma telah dipertegas oleh surat Al-Qiyamah/ 75:37. Di  dalam ayat itu di informasikan bahwa manusia bersal dari zigot yang terbentuk dari mani. Ayat itu, dengan demikian, mempertegas penjelasan ayat di atas. Proses penciptaan manusia dari sperma, mula-mula mani atau sperma itu, demikian firman Allah, ditumpahkan atau dipancarkan ke dalam rahim (yumna). Kata yumna, dalam bahasa Arab, berarti ditakdirkan dan disaring. Maksudnya adalah bahwa  itu sudah disaring  dan diolah begitu rupa sehingga dapat difungsikan untuk menjalankan tugasnya.
Tahapkejadian manusia selanjutnya, sebagaimana diinformasikan suratAl-Mu`minun/ 23:12-14 yang sudah diterangkan di atas, adalah menjadi nuthfah, yaitu zigot hasil pembuahan sebagai. Kemudian menjadi `alaqah, yang secara harfiah berarti yang melekat. Menurut ilmu embriologi, setelah sebagai `alaqah.
Berikutnya, `alaqahtersebutberubahmenjadimudghah, yang secaraharfiahberartidagingsebesar menempuh masa sekitar duapuluh tiga hari, zigot kemudia nmenempel pada dinding rahim (Encyclopaedia Britanica, 7:326). Tampaknya belum ada nama khusus untuk benda ini dalam ilmu embriologi, sementara al-Qur`an telah menamainya
yang biasa dikunyah. Benda itu, dalam embriologi, disebut embrio, yang terbentuk setelah enam minggu pembuahan. Lalu embrio tersebut menjadi tulang yang dibungkus daging, yang dalam ilmu embriologi disebut fetus, dan terjadi setelah tigabulan pembuahan. Itulah yang dimaksud dengan janin, yang kemudian ditiupi roh dan menjadi makhluk bernyawa. Hal ini selaras dengan firman Allah : Kemudian Kami jadikan makhluk lain. Dalam surat as-Sajadah/ 32:9 disebutkan bahwa makhluk seperti itu sudah lengkap dan sudah diberi nyawa. Makhluk seperti itulah yang lebih tepat diberi nama  janin tersebut.
Demikianlah urutan proses penciptaan manusia sebagai kelanjutan dari penciptaan Adam. Setelah Adam tercipta, anak cucunya diciptakan dari air yang amat aktif (ma` mahin) seperti keterangan surat al-Sajadah/ 32:8). Ia berupa mani dan sel telur yang sudah diolah begitu rupa(maniyyumna) sebagaimana diterangkan suratal-Qiyamah/ 75:37). Mani dan seltelur itu juga bersal dari tanah basah (tin), yang disebut surat al-An`am/ 6:2. Karena, makanan manusia yang menghasilkan darah, dan darah yang menghasilkan mani dan sel telur itu berasal dari tanah. Kemudian, mani yang bertemu dengan sel telur menjadi zigot (nuthfah), seterusnya menjadi zigot yang melekat di dinding rahim(`alaqah), embrio (muthghah), daging yang sudah bertulang (fetus), dan akhirnya menjadi janin, yaitu makhluk yang sudah lengkap dan bernyawa (QS. al-Mu`minun/ 23:12-14, yang diulang-ulang dalam banyak ayat lain.)
B.       Proses Penciptaan Manusia Menurut Ilmu Pengetahuan
Dimulai dari proses awal reproduksi manusia, yakni keluarnya sel telur dari ovarium seorang wanita normal yang mengeluarkan satu hingga beberapa sel telur setiap bulan ketika memasuki masa-masa subur. Sel telur dihasilkan oleh folikel-folikel, kantung-kantung berisi cairan, di bagian dalam ovarium yang pada masa ovulasi akan mengeluarkan benjolan (protrusi) kecil berwarna kemerahan, muncul pada ujung benjolan tersebut dengan bentuk sel sel yang mirip jeli. Setelah keluar dan lepas dari benjolan tersebut,sel sel kemudian akan berkelana menuju tuba falopi di mana nantinya akan dibuahi oleh sel sperma dari seorang pria.
BULAN ke- 1:
Sperma, satu dari 500 juta yang dikeluarkan ketika intercourse, menembus membran yang melindungi telur, kemudian memasukkan ekornya. Sekali telur terbuahi, tidak ada sperma lain yang bisa masuk. Selanjutnya telur terbuahi mulai membelah. 1 minggu setelah pembuahan, bulatan terdiri 200 cell disebut embrio, menempel pada uterus.
BULAN ke- 2 :
Incredible Transformation. 3 minggu setelah pembuahan, embrio berkembang. Ujungnya kelak menjadi kepala dan otak. Selanjutnya berkembang lebih menyerupai mahluk hidup. Karena perubahannya yang cepat itu, embrio bersifat rentan, mudah rusak oleh asupan makanan bumil seperti: alkohol, rokok, dan obat2an. Pertengahan bulan ke-2, mata terbentuk pertama kali pada bagian samping kepala. Bergeser agak ke depan pada minggu ke-7, minggu ke-8.5, dan minggu ke-10. Sudah ada kelopaknya.
BULAN ke- 3 :
Embrio berubah menjadi fetus. Organ dalam terbentuk. Plasenta kelihatan, pembuluh darah juga jelas. Jari tangan dan kaki mulai kelihatan bentuknya. Jari tangan berkembang lebih dulu daripada kaki.
BULAN ke- 4 :
Kelopak mata makin sempurna dan bereaksi terhadap cahaya. Hidung, bibir, dan dagu terbentuk. Kulit ditumbuhi bulu2 bernama lanugo. Genital luarnya sudah mulai terbentuk. Itulah kenapa minggu ke-13 sampai ke-17 kita bisa mengetahui gendernya melalui USG. Tulang sudah mulai kelihatan, walaupun belum benar-benar jadi tulang sampai dia lahir nanti. Dia ditemani bulatan bernama kuning telur yang bertugas mensuplai darah sampai organ tubuhnya bisa berfungsi. Bayi pada bulan ke-4 ini masih kelihatan kecil walaupun sudah berbentuk. Karena makanan dan energi digunakan untuk pembentukan organ.
BULAN ke- 5 :
Proses pertumbuhan telinga. Sudah bisa mendengar suara jantung dan aliran darah ibunya, kemungkinan suara ibunya. Namun belum bisa mendengar kebanyakan suara luar. Meconium, alias poop pertama, yang nanti keluar setelah bayi lahir, mulai terbentuk. Kalau perempuan, mulai memproduksi telur menunggu sampai mulainya periode nanti. Kalau laki-laki, sudah mulai memproduksi testosterone. Sudah bisa menelan dan mengemut jari. Akhir bulan ke-5, akan memproduksi lemak, kelak jadi jerawat, dan membuat kulitnya lebih berisi, semakin sempurna.
BULAN ke 6 – 9 :
Perubahan pada Bayi hanya berkisar pada volume saja, yaitu membesarnya semua anggota tubuh, rambut, kuku dan lain-lainnya.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebelum ilmu pengetahuan menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, ternyata Al-Quran telah lebih dulu menerangkan proses tersebut melalui ayat-ayatnya. Menurut Al-Quran yang dipertegas dengan penelitian ilmu pengetahuan, penciptaan manusia diawali dari proses pertemuan antara  ma` mahin / sperma dan sel telur didalam rahim, dua puluh tiga hari setelah pembuahan keduanya berubah menjadi nutfah / zygot, lalu menempel di dinding rahim. Enam minggu setelah pembuahan zygot berubah menjadi mudghah / embrio dan tiga bulan sesudah pembuahan terbentuklah fetus yang akhirnya menjadi janin.

B.SARAN
Perlunya bagi kita umat Islam untuk mengetahui lebih dalam lagi  mengenai ayat-ayat al-Qur`an. Karena al-Qur`an sebagai pegangan hidup dan di dalamnya telah tertera dengan jelas mengenai segala sesuatunya.

DAFTAR PUSTAKA

Harun, Salman, 2005. Mutiara Al-Qur`an.Jakarta :Kaldera

newer post

PENDIDIKAN BERKARAKTER

0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu mewujudkan visi dan misi bangsa Indonesia pada masa mendatang telah termuat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yaitu mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisplin dan bertanggung jawab,berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.Terlihat dengan jelas GBHN mengamanatkan tentang arah kebijakan dibidang pendidikan diantaranya yaitu meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan,  sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan watak atau karakter pendidik dan budi pekerti. Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 – 2025 (UU No. 17 Tahun 2007) antara lain adalah dalam mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila”. Salah satu upaya untuk merealisasikannya adalah dengan cara memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan. Upaya ini bertujuan untuk membentuk dan membangun manusia Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tak pernah bisa ditinggalkan.
Pendidikan bukanlah proses yang diorganisasi secara teratur, terencana, dan menggunakan metode-metode yang dipelajari serta berdasarkan aturan-aturan yang telah disepakati mekanisme penyelenggaraan oleh suatu komunitas suatu masyarakat (Negara), melainkan lebih merupakan bagian dari kehidupan yang memang telah berjalan sejak manusia itu ada.Pendidikan bisa dianggap sebagai proses yang terjadi secara sengaja, direncanakan, didesain, dan diorganisasi berdasarkan aturan yang berlaku terutama perundang-undangan yang dibuat atas dasar kesepakatan masyarakat.Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Apa saja yang dapat dilakukan untuk membangun kepribadian dalam pendidikan karakter bangsa?
  2. Bagaimanakah Pendidikan karakter bangsa Saat ini?
  3. Bagaimana Proses Perkembangan Pendidikan karakter bangsa?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dan Perkembangan Pendidikan Karakter Bangsa
  2. Mengetahui Strategi-strategi dalam Perkembangan Pendidikan Berkarakter
  3. Mengetahui tujuan perkembangan Pendidikan Karakter Bangsa


























BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Makna Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,sesama,lingkungan,maupun kebangsaan.Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial  dan budaya yang bersangkutan.Artinya, perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan karakter atau pendidikan watak sejak awal munculnya pendidikan oleh para ahli dianggap sebagai suatu hal yang niscaya.John Sewey, misalnya, pada tahun 1916 yang mengatakan bahwa sudah merupakan hal yang lumrah dalam teori pendidikan bahwa pembentukan watak merupakan tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti di sekolah. Kemudian pada tahun 1918 di Amerika Serikat (AS), Komisi Pembaharuan Pendidikan Menengah yang ditunjuk oleh Perhimpunan Pendidikan Nasioanal melontarkan sebuah pernyataan bersejarah yaitu mengenai tujuan-tujuan pendidikan umum.Lontaran itu dalam sejarah kemudian dikenal sebagai “Tujuh Prinsip Utama Pendidikan” , antara lain :
1.       Kesehatan
2.       Penguasaan proses-proses fundamental
3.       Menjadi anggota keluarga yang berguna
4.       Pekerjaan
5.       Kewarganegaraan
6.       Penggunaan waktu luang secara bermanfaat
7.       Watak susila
Pendidikan ke arah terbentuknya karakter bangsa para siswa merupakan tanggungjawab semua guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun harus oleh guru. Dengan demikian, kurang tepat jika dikatakan bahwa mendidik para siswa agar memiliki karakter bangsa hanya ditimpahkan pada guru mata pelajaran tertentu, misalnya guru PKN atau guru pendidikan agama. Walaupun dapat dipahami bahwa yang dominan untuk mengajarkan pendidikan karakter bangsa adalah para guru yang relevan dengan pendidikan karakter bangsa. Tanpa terkecuali, semua guru harus menjadikan dirinya sebagai sosok teladan yang berwibawa bagi para siswanya. Sebab tidak akan memiliki makna apapun bila seorang guru PKn mengajarkan menyelesaikan suatu masalah yang bertentangan dengan cara demokrasi, sementara guru lain dengan cara otoriter. Atau seorang guru pendidikan agama dalam menjawab pertanyaan para siswanya dengan cara yang nalar sementara guru lain hanya mengatakan asal-asalan dalam menjawab.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tak pernah ditinggalkan.Sebagai sebuah proses, ada dua hal asumsi yang berbeda mengenai pendidikan dalam kehidupan manusia.Pertama, bisa dianggap sebagai sebuah proses yang terjadi secara tidak disengaja atau berjalan secara alamiah. Pendidikan bukanlah proses yang diorganisasi secara teratur, terencana, dan mengunakan metode-metode yang dipelajari serta berdasarkan aturan-aturan yang telah disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh suatu komunitas masyarakat (Negara), melainkan lebih merupakan bagian dari kehiupan yang memang telah berjalan sejak manusia itu ada.Pengertian ini menunjuk bahwa pada dasarnya manusia secara alamiah merupakan mahkluk yang belajar dari peristiwa alam dan gejala-gejala kehidupan yang ada untuk mengembangkan kehidupannya.Kedua, pendidikan dianggap sebagai proses yang terjadi secara sengaja, disengaja, dan diorganisasi berdasarkan aturan yang berlaku, terutama perundang-undangan yang dibuat atas dasar kesepakatan masyarakat.Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja ini merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat terutama cita-cita orang yang mendapatkan kekuasaan.Cara mengatur manusia dalam pendidikan ini tentunya berkaitan dengan bagaimana masyarakat akan diatur.Artinya, tujuan dan pengorganisasian pendidikan mengikuti arah perkembangan sosio-ekonomi yang berjalan.Jadi, ada aspek material yang menjelaskan bagaimana arah pendidikan didesain berdasarkan siapa yang paling berkuasa dalam masyarakat tersebut. Karakter merupakan perpaduan antara moral, etika, dan akhlak. Moral lebih menitikberatkan pada kualitas perbuatan, tindakan atau perilaku manusia atau apakah perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk, atau benar atau salah. Sebaliknya, etika memberikan penilaian tentang baik dan buruk, berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tertentu, sedangkan akhlak tatanannya lebih menekankan bahwa pada hakikatnya dalam diri manusia itu telah tertanam keyakinan di mana ke duanya(baik dan buruk) itu ada. Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan bai-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

B. Membangun Karakter dan Kepribadian Bangsa
Membangun karakter bangsa adalah membangun pandangan hidup, tujuan hidup, falsafah hidup, rahasia hidup serta pegangan hidup suatu bangsa.Sebagai bangsa, bangsa Indonesia telah memiliki pegangan hidup yang jelas.Dimulai sejak dikumandangkannya Proclamation of Independence Indonesia dan dicetuskannya declaration of Independence sebagai cetusan kemerdekaan dan dasar kemerdekaan, sekaligus menghidupkan kepribadian bangsa Indonesia dalam arti kata yang seluas-luasnya meliputi kepribadian politik, kepribadian ekonomi, kepribadian sosial, kepribadian kebudayaan dan kepribadian nasional.Membangun karakter sangat diperlukan dalam memaknai kehidupan merdeka yang telah dicapai oleh bangsa kita atas karunia Tuhan .Pembentukan karakter adalah proses membangun dari bahan mentah menjadi cetakan yang sesuai dengan bakat masing-masing.Pendidikan adalah proses pembangunan karakter.Pembangunan karakter merupakan proses membentuk karakter, dari yang kurang baik menjadi lebih baik, tergantung pada bekal masing-masing.Mau dibawa kemana karakter tersebut dan mau dibentuk seperti apa nantinya, tergantung pada potensinya dan juga tergantung pada peluangnya.
Pembangunan dan pendidikan karakter sebenarnya telah dibatasi (kontradiktif) dengan pendidikan mahal dan komersil atau kapatalisme pendidikan.Bangsa adalah kumpulan manusia individual, Karakter bangsa dicerminkan oleh karakter manusia-manusia yang ada di dalam bangsa tersebut.Sebuah bangsa lahir mirip dengan seorang manusia lahir.Seorang bayi lahir dari perjuangan keras seorang ibu.Pembangunan karakter bangsa juga demikian, dimana pembangunan karakter bangsa berkaitan dengan sejarah dimasa lalu yang memberikan syarat-syarat material yang memunculkan persepsi masyarakat terhadap kondisinya tersebut, dipengaruhi oleh kejadian konkret di masa kini.Pembangunan karakter diperlukan untuk menumbuhkan watak bangsa yang bisa dikenali secara jelas, yang membedakan diri dengan bangsa lainnya, dan ini diperlukan untuk menghadapi situasi zaman yang terus berkembang.Pembangunan karakter menjadi penting karena situasi kehidupan tertentu dan konteks keadaan tertentu membutuhkan karakter yang sesuai untuk menjawab keadaan yang ada tersebut. Misalnya, bangsa yang masih rendah teknologinya memerlukan karakter yang produktif dan kreatif dari generasi bangsanya, tempat berpikir ilmiah menjadi titik tekan karena hal itulah yang sangat dibutuhkan untuk menjawab tuntutan.Pembangunan karakter yang keras harus dilakukan untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat.Jangan sampai titik tekan pembangunan karakter tersebut justru menjadi tidak cocok dengan kebutuhan untuk mengatasi masalah yang ada.Pembanguna karakter itulah yang kemudian dapat dilakukan oleh pendidikan karena didalamnya proses sosial mengarahkan generasi yang dilakukan.
Kepribadian manusia selalu berkembang sehingga bisa dibentuk ulang dan diubah.Kepribadian adalah hubungan antara materi tubuh dan jiwa seseorang yang perkembangannya dibentuk oleh pengalaman dan kondisi alam bawah sadar yang terbentuk sejak awal pertumbuhan manusia, terutama akibat peristiwa-peristiwa psikologis yang penting dalam pertumbuhan diri. Banyak yang beranggapan bahwa tidak ada orang yang memiliki dua kepribadian, kecuali orang yang sakit jiwa.Kepribadian orang digunakan untuk merespons lingkungan disekitarnya. Bukan segala tingkah laku orang dapat ditentukan kepribadiannya, akan tetapi ada saat tertentu lingkungan luar dapat mengubah kepribadian seseorang jika lingkungan tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar. Oleh karena itu, Kepribadian dapat berubah apabila lingkungan tiba-tiba berubah.

C. Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan Bangsa Indonesia dari keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban baru.Di Indonesia, akhir-akhir ini menjadi isu yang sangat hangat sejak Pendidikan Karakter dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada saat Peringatan Hari Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 mei 2010 lalu.Tekad Pemerintah tersebut bertujuan untuk mengembangkan karakter dan budaya bangsa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional yang harus didukung secara serius.Karakter bangsa dapat dibentuk dari program-program pendidikan atau dalam proses pembelajaran yang ada di dalam kelas. Akan tetapi, apabila pendidikan memang bermaksud serius untuk membentuk suatu  karakter generasi bangsa, ada banyak hal yang harus dilakukan, dan dibutuhkan penyadaran terhadap para pendidik dan juga terhadap pelaksana kebijakan pendidikan. Jika kita pahami arti dari Pendidikan secara luas, pendidikan sebagai proses penyadaran, pencerdasan dan pembangunan mental atau karakter, tentu bukan hanya identik dengan sekolah. Akan tetapi, berkaitan dengan proses kebudayaan yang secara umum sedang berjalan, dan juga memliki kemampuan untuk mengarahkan kesadaran,membentuk cara pandang, dan juga membangun karakter generasi muda. Artinya, karakter yang menyangkut cara pandang dan kebiasaan siswa, remaja, dan juga kaum muda secara umum sedikit sekali yang dibentuk dalam ruang kelas atau sekolah, akan tetapi lebih banyak dibentuk oleh proses sosial yang juga tak dapat dilepaskan dari proses ideoogi dan tatanan material-ekonomi yang sedang berjalan.
Mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak, dan fisik. Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan merupakan proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya karakter bangsa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses interalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat. Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa,dan pendidikan yang telah dikemukakan diatas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai karakter diri, yang menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangat strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang.Perkembangan tersebut harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai, dengan metode belajar serta pembelajaran yang efektif.Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah oleh karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa adalah perkembangan potensi peserta didik agar menjadi berperilaku baik, dan bagi peseta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa, untuk memperkuat pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam perkembangan potensi peserta didik yang bermartabat, dan juga untuk menyaring budaya bangsa sendiri dengan bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

D.  Strategi-Strategi dalam Pendidikan Karakter 
Strategi Pendidikan Karakter yang akan dibahas adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Talent Aproach (Multiple Intelligent). Strategi Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang manifestasi pengembangan potensi akan membangun Self Concept yang menunjang kesehatan mental.Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak  didik untuk mengembangkan bakat emasnya sesuai dengan kebutuhan dan minat yang dimilikinya. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas, dan cara ini biasanya ditandai dengan prestasi akademik yang diperoleh disekolahnya dan anak didik tersebut mengikuti tes intelengensia.Cara tersebut misalnya melalui kata-kata, angka, musik, gambar, kegiatan fisik atau kemamuan motorik atau lewat cara sosial-emosional.
Menurut Gardner (1999), manusia itu sedikitnya memiliki 9 kecerdasan. Kecerdasan manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari kepandaiannya menguasai matematika atau menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan lain yang dapat diidentifikasi di dalam diri manusia. Sedangkan menurut Howard Gardner (1999) yang menjelaskan 9 kecerdasan ganda, apabila dipahami dengan baik, akan membuat semua orang tua memandang potensi anak lebih positif.Terlebih lagi, para orang tua (guru) dapat menyiapkan sebuah lingkungan yang menyenangkan dan memperdayakan di sekolah.Konsep Multiple Intelligence mengajarkan kepada anak bahwa mereka bisa belajar apapun yang mereka ingin ketahui. Bagi orangtua atau guru , yang dibutuhkan adalah kreativitas dan kepekaan untuk mengasah anak tersebut. Baik guru atau orang tua juga harus berpikir terbuka, keluar dari paradigma tradisional.Kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat tetap. Keceradasan bagaikan sekumpulan keterampilan yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan.Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat. Melalui pengenalan Multiple Intellegence, kita dapat mempelajari kekuatan atau kelemahan anak dan dapat memberikan mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan mereka, tujuannya adalah agar anak memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dunia. 

E. Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa 
Perkembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia.Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan Nasional Berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi manusia yag beriman,dan bertakwa kepaa Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.tujuan Pendidikan Nasional merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu dikemukakkan pengertian istilah budaya, karakter bangsa, dan pendidikan.Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut :
1.       Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
2.       Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa
3.       Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
4.       Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan
5.       Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.
Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dan diidentifikasi dari sumber-sumber Agama, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, maka kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaan.Secara politis, kehidupan kenegaraan didasari pada nilai yang berasal dari agama.Dan sumber yang kedua adalah Pancasila, Pancasila : Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut dengan Pancasila.Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945.Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi Warga Negara yang lebih baik, yaitu Warga Negara yang memiliki kemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai Warga Negara.Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak disadari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang demikian penting dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.




































BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
    Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,sesama,lingkungan,maupun kebangsaan. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial  dan budaya yang bersangkutan. 
2.   Strategi-strategi dalam Perkembangan Pendidikan Berkarakter salah satunya adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Intelligence (Multiple Talent Approach) Strategi ini  bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang merupakan Pengembangan potensi yang membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
      3.   Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah sebagai berikut :                                
a. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang   memiliki     nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa                                                                                 
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa                                                                                                                                         
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan                                                                                                                                                         
e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.      
                      
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini Penulis mohon dengan sangat masukan dan kritikan dari Bapak Dosen agar menjadi lebih baik lagi, karena dalam penyusunan makalah ini kami, mungkin banyak kata atau penulisan kata yang salah.





DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Ananta Pramoedya Toer.2006. Anak Semua Bangsa.Jakarta : Lentera Dipantar
Goble, G Frank.1991.Mazhab Ketiga : Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta.Penerbit Kanisius
Muin,Fachtul.2011.Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan praktik.Yogyakarta : Arr-ruzz Media
Rachman, Maman. 2000. Reposisi, Reevaluasi, dan Redefinisi Pendidikan Nilai Bagi Generasi Muda

Jurnal:
Bangsa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun Ke-7

Website:
Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, www.depdiknas.go.id
http://berbagireferensi.blogspot.com/2011/10/pengembangan-pendidikan-dan budaya-dan.html
newer post
newer post older post Home